esaunggul.ac.id – Pada Rabu, 14 Juni 2023, Mahasiswa Jurusan Kelompok Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Esa Unggul (UEU) bersama Wakil Dekan Dr. Abdul Haeba Ramli, SE.SH.MM., menghadiri acara “Money Talks On Location”. Acara ini digelar di Penang Bistro dan dikemas dalam bentuk Talk Show dengan tema “Amankah Utang Pemerintah Saat Ini?”. Tujuan acara ini adalah untuk membahas perkembangan hutang pemerintah di Indonesia, termasuk penanganannya, pengaturan, dan realisasi di lapangan.

Mahasiswa FEB UEU Bahas Perkembangan Hutang Pemerintah di Indonesia

Acara tersebut dipandu oleh Anneke Wijaya sebagai Host, dan dihadiri oleh beberapa pembicara, antara lain Deni Ridwan sebagai Direktur SUN, DJPPR, KEMENKEU, Eriko Sotarduga sebagai Anggota Komisi XI DPR RI, dan Yanuar Rizky sebagai Pengamat Pasar Modal.

Dalam Money Talks On Location 2023, terungkap bahwa jumlah utang pemerintah hingga April 2023 mengalami penurunan sedikit dibandingkan bulan sebelumnya. Menurut Eriko Sotarduga, “Bagaimana DPR bersama KSSK waktu itu dalam kondisi yang sangat luar biasa berat untuk memutuskan burden sharing, meredam defisit ini kan sudah lebih dari 3%, sudah melanggar.” Dia menambahkan, “Kenapa DPR berani karena ini nawaitunya, niatnya untuk rakyat, untuk kesehatan, untuk perutnya. Termasuk kami PDIP di pemerintah kita dahulukan apapun riiskonya kepentingan rakyat nomor satu.”

Penerbitan Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2020 memperbolehkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melebihi batasan yang ditetapkan dalam UU Keuangan Negara, yaitu 3% dari PDB. Hal ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah rendahnya pendapatan akibat dampak pandemi. Eriko menjelaskan bahwa keputusan tersebut dihasilkan melalui rapat-rapat yang intensif antara pemerintah dan DPR, yang dilakukan secara daring menggunakan platform zoom. “Dalam mengambil keputusan itu DPR tidak bisa sembarangan, kami waktu Covid-19 baru muncul, ditemukan zoom belum lama kan, berisiko untuk setiap minggu bahkan setiap hari kalau dihitung-hitung berkoordinasi dengan KSSK melihat situasi kondisi terakhir yang terjadi,” tuturnya.

Eriko menegaskan bahwa penggunaan utang yang terus meningkat tersebut didesain dengan prinsip pragmatisme, yaitu untuk kepentingan masyarakat. “Jadi tidak secara sembarangan, pragmatis, tidak bisa dipungkiri ada tentu bahwa kepentingan kesehatan masyarakat dan vaksin saat itu tidak bisa dielakkan. Tapi juga secara ideologis itu juga penting untuk infrastruktur. Bagaimana bangsa ini mau maju kalau infrastruktur tidak baik,” ungkapnya.

Partisipasi mahasiswa UEU dan Wakil Dekan FEB dalam acara Money Talks On Location 2023 menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu-isu ekonomi dan keuangan yang mempengaruhi Indonesia. Diskusi ini memberikan wawasan yang lebih luas mengenai masalah hutang pemerintah dan langkah-langkah yang diambil untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi negara.

Dalam situasi yang menantang seperti saat ini, kolaborasi antara pemerintah, DPR, dan akademisi menjadi penting untuk mencari solusi yang tepat dalam menghadapi persoalan ekonomi dan keuangan yang kompleks.

Dokumentasi Kegiatan Money Talks